Senin, 04 Mei 2015

MAQAM RIDHALLAH





GOLONGAN YANG MENDAPAT RIDHALLAH ?

أولئك كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ الإيمان وأيَّدَهُمْ برُوحٍ منْهُ ويدخِلهم جنتٍ تجرى من تحتها الأنهارُ خلدين فيها. رضى الله عنهم ورضوا عنه. أولئك حزبَ اللهِ. ألا إنَّ حزب اللهِ همُ المُفلحونَ.
“Mereka itulah orang-orang yang telah menamakan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari pada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridho terhadap mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesunggunya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.”( QS. Al-Mujadillah [58]: 22 )
Dari ‘Abbas bin ‘Abdil Muththalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً)
“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah  sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”.
Muqaddimah
Adapun menurut kamus Ilmu Al Qur’an, Ridha artinya rela ( puas ) dan senang menerima Qada dan Qadar Allah. Dalam ilmu tasawuf, ridha merupakan salah satu maqam bathiniyyah yang harus dilalui oleh seorang sufi dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sikap ridha menurut ahli tasawuf adalah tidak menentang Qada dan Qadar Allah, merasa senang dengan malapetaka yang menimpa dirinya karena dirasakan sebagai nikmat, tidak meminta surga atau dijauhkan diri dari neraka karena cintanya kepada Allah.[2]
Ahmad bin Abi Al-Hawari bercerita:  Aku pernah mendebat Abu Sulaiman Ad-Darani mengenai hadits yang menyatakan bahwa “Rombongan pertama yang di masukkan ke surga adalah para pemuji Allah (Al-hammadun Allah) dalam segala kondisi.” Dia pun berkata kepadaku, “Celaka kau, yang di maksud dengan memuji Allah dalam segala kondisi bukanlah memuji-Nya atas musibah yang menimpamu sementara hatimu hancur-lebur di atasnya. Jika memang demikian, maka aku harap kau termasuk orang-orang yang sabar, akan tetapi ( yang di maksud ) adalah memuji-Nya sementara hatimu pasrah dan ridho.”
Sufyan bin Uyainah pernah di tanya tentang batasan ridho terhadap Allah, ia pun menjawab: orang yang ridho terhadap Allah tidak akan menginginkan selain kedudukan ia sekarang berada.
Ja’far bin Sulaiman Ash-Shun’i bercerita: Suatu hari, ketika Sufyan Ats-Tsuri berada di tempat Robi’ah Al-Adawiyyah, ia berseru, “ Ya Allah ridhoi kami.”Robi’ah menukas, “ Tidakkah kau malu kepada Allah meminta ridho-Nya, sementara kau sendiri tidak ridho terhadap-Nya?!”  Sufyan serta-merta berkata,” Astagfirullah, aku memohon ampun kepada Allah.”Aku lalu bertanya kepada Robi’ah, “Kapan seorang hamba menjadi orang yang ridho terhadap Allah?” Ia menjawab, “Jika kebahagiannya menyambut musibah sama seperti kebahagiannya menyambut nikmat.”
Sayyid Ahmad Ar-rifa’i mengatakan Ridho adalah ketentraman hati kepada Sang Maha Bijaksana, dan menyisihkan pilihan sendiri di sertai kepasrahan. Tidak ada sesuatu yang lebih berat atau nafsu diri dari pada keridhoan menerima Qodho’, sebab keridhoan menerima Qodho’ bertentangan dengan nafsu diri ( An-nafsu) dan hawa nafsunya (al-hawa). Maka, beruntunglah hamba yang lebih mengutamakan ridho Allah di atas kepuasan (Keridhoan) pribadinya.
Allah Meridhai HambaNya ?
وَبِالْحَقِّ أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ ۗ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. (17:105)
Allah menurunkan Al Quran tidak lain sebagai berita gembira dan peringatan. Berita gembira dan petunjuk buat siapa dan untuk apa sih? Yuk cek surat 16 (An-Nahl) ayat 64.
وَمَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (16:64)
1.QS. Al-Baqarah [2] : 207
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَشْرِى نَفْسَهُ ٱبْتِغَآءَ مَرْضَاتِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ رَءُوفٌۢ بِٱلْعِبَادِ
Kementrian AgamaDan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya
2.QS. At-Taubah [9] : 100
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Kementrian AgamaOrang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
3.QS. Al-Baqarah [2] : 26
۞ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَن يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا ٱلْفَٰسِقِينَ
Kementrian AgamaSesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
4.QS. Al-Ma'idah [5] : 108
ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يَأْتُوا۟ بِٱلشَّهَٰدَةِ عَلَىٰ وَجْهِهَآ أَوْ يَخَافُوٓا۟ أَن تُرَدَّ أَيْمَٰنٌۢ بَعْدَ أَيْمَٰنِهِمْ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱسْمَعُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Kementrian AgamaItu lebih dekat untuk (menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya menurut apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) sesudah mereka bersumpah. Dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
5.QS. At-Taubah [9] : 24
قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Kementrian AgamaKatakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
6.QS. As-Saf [61] : 5
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِى وَقَد تَّعْلَمُونَ أَنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ ۖ فَلَمَّا زَاغُوٓا۟ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Kementrian AgamaDan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
7.QS. Al-Munafiqun [63] : 6
سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَهُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Kementrian AgamaSama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
8.Diriwayatkan oleh Umar dari Nabi, beliau bersabda: Allah berfirman: Seorang pemuda yang mempercayai takdir-Ku, ridho dengan ketetapan-Ku qona’ah menerima rezeki-Ku, meninggalkan syahwat hedonik kesenangan demi Aku, bagi-Ku sama seperti beberapa malaikat-Ku.
9.Diriwayatkan dari Aisyah ra., dari Nabi beliau bersabda : Barang siapa ridho terhadap Allah, maka Allah ridha terhadapnya.
10.Di riwayatkan dari Sulaiman bin Al-Mughiroh, ia berkata : Salah satu wahyu yang di berikan Allah kepada Dawud adalah Hai Dawud, sesunggunya kau tidak menghadap-Ku dengan amalan yang lebih bisa membuatku ridho terhadapmu dan lebih bisa menghapus dosamu dari pada ridho dengan Qodho’ ketetapan-Ku, dan kau tidak menghadap-Ku dengan amalan yang lebih memperbesar dosamu dan lebih mengundang kemurkaan-Ku kepada-Mu dari pada sikap angkuh tak kenal terima kasih (al-bathar). Jadi, jauhilah olehmu sikap angkuh tak kenal terima kasih, hai Dawud!
11.Di riwayatkan dari Wahb bin Munabbah, ia berkata : Aku temukan (firman Allah) di dalam Kitab Zabur Dawud: Hai Dawud, tahukah kau siapa manusia yang paling cepat melintas di atas jembatan shiroth? Mereka adalah orang-orang yang ridho dengan hukum ketentuan-Ku dan bibir mereka selalu basah oleh dzikir kepada-Ku.”
12.Di riwayatkan dari Umar bin Dzarr, ia bercerita : kami memperoleh khabar bahwa Ummu Darda pernah mengatakan: Sesunggunnya orang-orang yang ridho dengan Qodho’ Allah, yang puas menerima segala yang ditetapkan Allah untuk mereka, memiliki sebuah manar ( tribun bercahaya ) di dalam surga yang di cemburui oleh para syuhada pada hari kiamat kelak.
Pendapat Para Sufi ?
1.      Al-Fudhoil bin Iyadh : Derajat ridho terhadap Allah setara dengan derajat  Al-Muqorobin (orang-orang yang mendekatkan diri); tidak ada antara mereka dan Allah kecuali ketentraman dan rezeki bala’ bencana dijauhkan dari umat manusia.
2.      Dzun An-Nun Al-Mishri : jika kalian ingin menjadi wali abdal, maka cintailah apa yang menjadi kehendak Allah, dan barangsiapa yang menyukai apa yang menjadi kehendak Allah, maka tidak turun kepadanya segala takdir dan hukum ketentuan Allah sedikit pun kecuali ( ia suka terima dengan suka cita )
3.      Muzhoffar Al-Qirmisini : Barang siapa yang diberi perlindungan Allah ke dekat-Nya, maka ia harus ridho kepada-Nya dengan segala ketentuan takdir yang berlaku padanya, sebab tidak ada sungut kedongkolan (Tasakhuth) di atas hamparan qurbah ( Kedekatan ).
4.      Abdul Wahid bin Zaid : Ridho adalah pintu yang teragung, surga dunia, dan tempat istirahat orang-orang ahli ibadah (Mustaraha al-abidin).
5.      Abu Al-Hasan Asy-Syadzili : Ada dua kebaikan yang tidak akan membawa madhorot bersamanya keburukan sebanyak apapun: Ridho menerima Qodho’ ketetapan Allah dan memaafkan hamba-hamba Allah.
6.      Sa’id An-Nabbahi : Andai aku diberi do’a yang mustajab, aku tidak akan memohon surga firdaus, akan tetapi aku hanya ingin memohon keridhoan, sebab ia adalah penyegeraan surga di dunia.
7.      Abu Abdullah Al-Baratsi : Tidak akan menolak kiamat para pemuncak derajat dari kalangan orang-orang yang ridho, maka ia telah mencapai derajat tertinggi.
8.      Diriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq, ia berkata : salah seorang ulama yang tidak disebut namanya pernah di tanya, “Dengan apa gerangan ahli ridho mencapai keridhoan?” Ia menjawab, “Dengan makrifat, dan sesunggunya ridho merupakan salah satu dahan makrifat,”.
Tips Meraih Ridhallah ?
1. TAUBAT
"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR. Muslim, No. 2703. "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan".
2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.
3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.
4. BERDA`WAH DIJALAN ALLAH
"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.
5. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya" HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.
6. MEMBESUK ORANG SAKIT
"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR. Tirmidzi, No. 969.
7. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya"
HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.
8. BERAKHLAK YANG BAIK
"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.
9. MENAHAN MARAH
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022.
10. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.
11. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM
"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.
12. MEMBANGUN MASJID
"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di surga" HR. Bukhari, No. 450.
13. SHALAT LIMA WAKTU
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.
14. SABAR
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.

Sumber:1.Al-Qur’an Hadits2.http://alhanif1305.blogspot.com
3.http://dhidhinkunmelektro.blogspot.com
JAKARTA6/5/2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Majelis Ulama Indonesia

Dunia Islam

Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan

Total Tayangan Halaman