MEMAKNAI CINTA DALAM
ISLAM ?
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ
الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ
وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ
عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ [٣:١٤]
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali-Imran (3): 14)
ثَلاَثٌ مَنْ
كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ
إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ
يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal,
bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya
iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya,
ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia
benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya,
bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
تُنْكَحُ
الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ،
فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya,
seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya,
kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi
wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Muqaddimah
Cinta adalah sebuah rahmat yang diberikan
oleh Yang Maha Esa kepada setiap hambanya agar dapat menjalani hidup dengan
baik penuh cinta dan kasih sayang kepada sesama, tapi cinta dapat pula
menyebabkan seorang hamba menjadi kecewa putus asa karena tidak dapat meraih
apa yang di cintainya.
Bila anda
termasuk yang sangat mencinta harta dan , mulailah anda merenung , apakah
dengan mencintai harta akan bahagia, bukankah hidup ini hanya sementara, siapa
yang berani menjamin kalau anda akan dapat hidup lagi di esok hari nya.
Seperti
Sabda Rasulullah Salallahu a’laihiwassalam : “Seandainya anak Adam memiliki
satu lembah yang penuh dengan harta, pasti dia masih ingin memiliki yang
sepertinya lagi. Sedangkan yang memenuhi diri anak adam itu hanyalah
tanah(kubur) dan Allah mengampunkan atau menerima taubat orang yang ingin
bertaubat (riwayat Ibnu Abbas . r.a).
Firman Allah didalam Al-qur’an surat
Al-Anfaal ayat 28 : “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah
sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah-lah pahala yang besar.
Cintanya Manusia ?
Ada
beberapa hikmah yang dapat kita petik dari ayat di atas, di antaranya:
1.
Fitrah Manusia
زُيِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ
“Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”
Allah
SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dengan kesempurnaan itu
Allah menghadirkan rasa cinta sebagai fitrah
manusia. Dengan adanya rasa cinta tersebut, manusia
dapat memandang segala sesuatu menjadi indah. Secara maknawi pada kalimat
pertama di dalam Surat Ali-Imran (3) ayat 14, Allah SWT menerangkan kepada kita
bahwa Allah telah memberi rasa cinta kepada manusia
sehingga manusia cenderung memandang segala sesuatu menjadi terasa indah.
2.
Cobaan Di Dunia
مِنَ النِّسَاءِ
وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ
وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ
“Yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia”
Pada
kalimat kedua Surat Ali-Imran (3) ayat 14 Allah menyebutkan beberapa cobaan
manusia di dunia. Cobaan yang pertama disebutkan Allah SWT dalam ayat tersebut
adalah wanita, hal itu mengandung makna bahwa wanita (lawan jenis) merupakan
cobaan terbesar kita di dunia. Hal ini bisa kita lihat dalam sebuah hadits
shahih yang artinya:
Dari
Usamah bin Zaid, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidaklah aku tinggalkan
setelah kematianku kelak sebuah fitnah kekacauan yang lebih berbahaya bagi kaum
laki-laki dari pada fitnah (yang disebabkan) wanita.” Shahih: Ash-Shahihah
(2701). Muttafaq ‘Alaih.
3.
Allah, Sebaik-Baik Tempat Kembali
وَاللَّهُ
عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
”
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”
Di
penutup ayat tersebut Allah SWT mengakhirinya dengan memberitahu kita semua
bahwa tempat kembali yang paling baik adalah di surga. Di dalam tafsir Ibnu
Katsir, Ibnu Jarir meriwayatkan dari Umar bin Khatthab, setelah turun ayat “Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini”, Umar
berkata: “Ya Tuhanku, sungguh keindahannya bagi kami.” Kemudian diturunkanlah
ayat: “Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari
yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi
Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan
Allah. Dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”
Lima Yang Harus Kita Cintai ?
1. Mencintai
Allah Yang Maha Esa dengan sepenuh hati.
2. Mencintai
Al-Qur’an dan Rasulullah Salallahua’laihiwassalam.
3. Mencintai
Ilmu pengetahuan.
4. Mencintai
Sesama.
5. Mencintai
orang-orang yang berbuat kebaikan.
Kelima cinta ini haruslah kita miliki karena
dengan memiliki kelima cinta ini, kehidupan akan lebih bermakna dan kasih
sayang kepada Sang Pencipta , kepada manusia dan alam sekitar kita akan menjadi
terwujud, dan hidup pun penuh cinta sepanjang hari.
Sumber:1.http://www.kompasiana.com
2.http://www.dakwatuna.com
Jakarta 7/10/2015
Subhanallah
BalasHapusWebsite Ahli Gizi Indonesia
nutritionist